Rabu, 01 September 2010

Ujian Skripsi Di Bulan Ramadhan


Sebuah disertasi atau tesis adalah sebuah dokumen yang diajukan dalam mendukung pencalonan gelar atau kualifikasi profesional menyajikan riset dan temuan penulis. Di beberapa negara / universitas, tesis atau kata yang serumpun digunakan sebagai bagian dari sarjana atau program studi master. Sedangkan disertasi biasanya diterapkan untuk gelar doktor.

Bagi sebagian mahasiswa tingkat akhir, ujian skripsi merupakan masa penantian yang panjang dan ditunggu-tunggu setelah menempuh beberapa mata kuliah yang telah ditentukan oleh sebuah kurikulum akademis. Tetapi ada juga yang menganggap ujian skripsi sebagai masa yang menakutkan dan penuh dengan kekuatiran sehingga timbullah rasa takut tidak lulus, takut dapat nilai buruk, takut gagal dan lain-lain. Menurut saya, anggapan demikian adalah suatu hal yang wajar terutama bagi mahasiswa strata S-1 yang sedang menghadapi ujian skripsi.

Gambaran yang menakutkan terhadap suasana ujian skripsi biasanya membuat mahasiswa merasa belum yakin dengan skripsi yang dibuatnya sehingga argumen yang disampaikannya menjadi bulan-bulanan para dosen penguji. Nah itulah yang sering terjadi dan terkadang cerita menakutkan yang disampaikan oleh senior atau teman yang sudah menjalankan ujian skripsi menjadi pemicu rasa ketidak yakinan diri terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan selama berbulan-bulan.

Apa hubungannya dengan puasa di bulan Ramadhan ? Saya mempunyai pengalaman beberapa kali tes seperti ujian skripsi, tesis dan wawancara kerja yang bersamaan waktunya dengan puasa di bulan Ramadhan. Ternyata puasa sangat membantu saya untuk menjadi orang yang mempunyai sikap tenang dalam menghadapi segala persoalan termasuk ujian skripsi. Dalam kondisi perut kosong dan niat yang kuat maka ketenangan membantu saya untuk menjawab dan beradu argumentasi dengan dosen penguji.

Memang di tempat saya kuliah dulu, skripsi bukanlah penentu kelulusan tetapi ada yang namanya ujian Perancangan Unit Pengolahan dimana saya harus menguasai dan mengerti baik teori dan praktek berdasarkan hasil pengamatan di tempat kerja praktek di sebuah perusahan pengolahan makanan. Justru Perancangan Unit Pengolahan ini yang menjadi momok karena yang diuji benar-benar teknis dan penguasaan teori yang lebih fokus.

Seminggu sebelum ujian skripsi adalah masa-masa yang mendebarkan. Untuk mengatasi itu, saya terbantu oleh keadaan yaitu puasa. Puasa itulah yang mmebantu pengendalian diri karena nafsu amarah, lauwamah dan sawiah dapat dikendalikan. Sementara nafsu muthmainah yang ada dalam diri membuat saya berpikiran positif, menambah keyakinan dan lebih fokus kepada hasil penelitian yang tertuang dalam bentuk skripsi atau tesis.

Ada satu saran dari almarhum Bapak kepada saya pada saat menjelang hari H yaitu beliau menyarankan kepada saya untuk selalu mendoakan nafsu muthmainah diri dan para dosen baik pembimbing atau penguji dengan mengucapkan QS Al Fatihah setiap shalat wajib 5 waktu. Dengan mendoakan nafsu muthmainah diharapkan para dosen dibukakan hati dan nafsu muthmainahnya sehingga pada saat ujian skripsi, para dosen yang biasanya suka merendahkan atau mencecar pertanyaan yang aneh-aneh menjadi sadar akan posisinya sebagai penguji dan bersikap sebagai orang tua untuk membimbing mahasiswa yang diujinya menjadi lulusan yang terbaik dalam arti memberikan penilaian yang objektif.

Kemudian pesan beliau yaitu sebelum ujian, saya diusahakan untuk berwudhu terlebih dahulu agar aura kebersihan hati yang terpancar di wajah membuat para dosen yang melihatnya jadi luruh. Atau dosen yang biasanya terkenal killer menjadi lunak dalam bersikap pada saat ujian. Selanjutnya persiapkan dengan matang terutama hal-hal kecil sehari sebelumnya seperti persiapan slide projector untuk presentasi, transparansi, review hasil penelitian dan tempat ujian walaupun dari pihak akademik kampus sudah mempersiapkan sebelumnya. Tetapi tetap kita harus berperan aktif untuk mengontrol dan mengecek satu per satu per satu persiapannya.

Dulu 3 jam menjelang ujian skripsi, saya selalu menyetel lagu kesukaan dengan menggunakan tape recorder pada saat di rumah atau walkman di kampus. Hal ini dapat membantu saya untuk konsentrasi dan fokus terhadap hasil penelitian yang akan diujikan. Biasanya kita akan gugup karena mendengar selentingan cerita dari teman-teman yang datang pada saat mau ujian. Musik itulah yang menghalau semua isu yang berkembang. Maka itu banyak teman yang merasa heran ketika saya mencantumkan ucapan terima kasih kepada dua orang musisi seperti Phil Collins dan Gordon Sumners (Sting) pada kata pengantar di skripsi saya. Bukan karena saya mengenal mereka tetapi setidaknya lagu-lagu mereka membantu saya untuk lebih konsentrasi, semangat dan optimis menghadap ujian skripsi. Hal inilah yang juga dilakukan oleh petinju Sugar Ray Leonard dan Lenox Lewis menjelang bertanding.

Banyak cara yang dilakukan tergantung kepada masing-masing individu mengenai mana yang pas untuk mengembalikan konsentrasi menjelang ujian skripsi. Tetapi harus saya katakan beruntunglah mahasiswa-mahasiswi yang ujian skripsi pada bulan Ramadhan karena segala ibadah yang dilakukan selama bulan suci ini selalu diijabahi oleh Allah SWT dengan syarat ada nilai istiqomahnya.

NB: Tulisan ini terinspirasi dan memberi semangat kepada seorang teman yang akan menghadapi ujian skripsi pada hari pertama puasa bulan Ramadhan 1431 Hijriyah. Ujian Skripsi bukanlah akhir tapi sebenarnya awal dari ujian kehidupan di dunia yang penuh tantangan. Apakah ilmu yang kita peroleh dari kuliah selama ini dapat bermanfaat bagi banyak orang ? Salam Sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar