Rabu, 25 Agustus 2010

" SAYA INI ORANG TUA, BUKAN DUKUN.....DASAR JALMA GELO !!!!!! "

Seperti menjadi suatu kebiasaan/tradisi pada setiap menjelang pemilihan umum baik pemilihan caleg secara nasional maupun daerah dan pemilihan kepala daerah.

Beberapa bulan terakhir ini, Uyut saya dengan padepokan Galeuh Pakuan Pajajaran sering didatangi oleh orang-orang yang punya hajat ingin menjadi anggota legislatif maupun kepala daerah bahkan mau jadi camat atau lurah. Mereka berpikir bahwa Uyut mempunyai kemampuan yang dapat mewujudkan segala keinginan dan cita-cita mereka.

Sebagai orang tua, sudah pasti Uyut akan menyambutnya dengan baik dan bersahaja. Cuma masalahnya, mereka yang merasa terhormat itu kurang mengerti dan bersikap santun dengan uyut sebagai orang tua. Banyak yang sudah berhasil maka setelah itu menghilang tanpa bekas dan tidak pernah lagi bersilaturahmi. Memang itu adalah hak mereka untuk tidak kembali lagi. Mungkin mereka menganggap kami bukan siapa-siapa dan hanya ingin memenuhi rasa keingin tahuan mereka saja.

Tetapi minggu lalu adalah puncak kemarahan, kegelisahan, kegalauan dan semua emosi Uyut terhadap mereka-mereka yang punya niat mencalonkan diri jadi anggota parlemen yang terhormat dan kepala daerah. Begini ceritanya :

Bertepatan Padepokan Galeuh Pakuan Pajajaran menyelenggarakan perayaan Maulud nabi Muhammad SAW, satu per satu berdatangan para caleg dengan berbagai macam atribut/bendera di mobil mereka dan diikuti oleh tim suksesnya. Wao jadi ramai nich acara Maulud Nabi-nya (pikir saya saat itu). Saya dan tamu yang datang sudah dapat menebak maksud dan tujuan mereka datang ke acara tersebut.

" Uyut, perkenalkan saya dari Partai A/B/C dan seterusnya "

" Maksud kedatangan kami, ingin meramaikan acara Maulud Nabi ini "

" Apa yang bisa kami bantu agar acara ini bisa sukses..... "

Hahahahahaha saya hanya bisa tertawa dalam hati dan membuat saya tidak bisa menahan tertawa saat Uyut mengatakan

" Uyut mah sering kedatangan orang dari mana saja baik Partai A, Partai B, partai C dst sampai Partai yang tidak lulus verifikasi KPU bahkan baru dalam angan-angan yaitu Partai Grandong dengan Sekjennya Mak Lampir...tuh ketuanya ada disini (sambil menunjuk ke arah saya ....teu balek wakakakakak) "


Mereka dan tim suksesnya datang ke padepokan kami hampir rata-rata dibawa oleh orang-orang yang belum mengerti tentang karakteristik Uyut dan selalu merasa akrab dengan Beliau. Bahkan menjadi sinterklas dengan membagi-bagikan kaos, jaket, bola sepak/voli dan lain-lain dengan embel-embel atribut partai. Itulah mengapa saya sering menghindari dan menjauhi Uyut walaupun kadang-kadang Uyut memanggil saya untuk diperkenalkan kepada mereka sekaligus dipaksa oleh Uyut untuk mendengar ocehan mereka.

Sampai pada hari terakhir perayaan Maulud Nabi yang selalu dilakukan tawasulan/doa bersama, bersalawat (kebetulan tawasulan malam Jumat Kliwon berbarengan dengan Maulud Nabi, sehingga dijadikan satu), satu per satu tamu pulang. Saya pikir tidak ada masalah atau suatu hal yang perlu dibicarakan dengan Uyut. karena saya dan teman-teman rombongan terakhir pulangnya maka sempat kaget ketika Uyut bercerita demikian :

" Tahu ga Cech mengenai para caleg yang datang kesini " 

" Ada apa ya "

" Teu balek, jalma gelo masak mereka pulang nyelonong aja tanpa pamit kepada saya "

" Emangnya mereka pulang kapan Yut ? "

" Ya abis tawasulan jam 1 malam tadi, langsung kabur tanpa pamit atau permisi dulu. Padahal mereka kemarin bersikap manis dan memohon-mohon kepada saya agar keinginannya ya tercapai. Ya sudah sebagai orang tua Uyut doakan saja semalam dalam acara tawasulan semalam.. "

" Berarti Uyut ga ikhlas dong doanya semalam ? "

" Bukannya ga ikhlas, setidaknya ada sopan santun, karena saya ini orang tua bukan dukun tahu !!!! Kalo Uyut itu dukun/paranormal yang ada di koran di TV bolehlah mereka langsung kabur tanpa pamit karena para dukun itu dibayar dengan uang. Uyut ini orang tua yang ikhlas mendoakan kepadsa mereka asal mereka benar-benar menjalankan amanah orang tua berupa amal ibadah yang baik, memperhatikan dan berjuang untuk orang-orang yang diwakilkannya dan lain-lain. Yang parahnya, tanpa seijin Uyut mereka menaruh barang di dalam kamar pusaka lagi "

" Apa tuh Yut ? "

" Buku QS Yassin dengan gambar-gambar partai mereka, Khan kurang ajar amat Cech masak Tuhan mau disamakan dengan mereka Dasa Geloooo "

" Begini aja Yut, bagaimana kalau ada yang datang lagi kita kenakan tarif Rp 75 juta per orangnya "

" Heeeeehehehehehe benar juga tuh "

" Nanti saya ngatur Yut, 50 juta buat saya, yang 25 juta buat Uyut........"

" Apa ????? dasar gelo @#$#%^$#^%&$&*(%#$#$ Saya ini orang tua bukan dukun ...... "

" Baru tahu kalo Uyut orang tua hahahahaha "

" Dasar Manusia paling Kejam dan keji ....sudah sana ngomong saja ama pohon pisang "

HAHAHAHAHAHAHAAHAHAHAAAAAA

AAA HAHAHAHAHAHAHA (suara tawa membahana di padepokan Galeuh Pakuan Pajajaran)

NB : Uyut, maafkan kami karena sering kurang ajar, ceroboh dan melanggar amanah orang tua dan doakan kami menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak.....(berharap disumpahin Uyut jadi orang kaya baik kaya harta, ilmu, amal dan masuk surga hehehhehe)
HIDUP JAHE SURADE HIDUP DURENNNNNN !!!!!!!

5 komentar:

  1. ass...bisa poting tentang tawasulan orang sunda..trims

    BalasHapus
  2. insya Allah kalo ada waktu luang terima kasih

    BalasHapus
  3. Sudah lama tidak singgah ke uyut,semenjak kesua orang tua saya meninggal,...
    Salam baktos dan salam hormat untuk uyut sany semoga sehat selalu aamiin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uyut sudah meninggal dunia tahun 2011. Salam juga untuk keluarga di rumah

      Hapus
  4. Sudah lama tidak singgah ke uyut,semenjak kesua orang tua saya meninggal,...
    Salam baktos dan salam hormat untuk uyut sany semoga sehat selalu aamiin...

    BalasHapus