Rabu, 01 September 2010

PENGALAMAN PERTAMA YANG TAKKAN TERLUPAKAN : MENGENAL ISLAM YANG HAQ

Setiap pengalaman pertama pasti akan membuat hati kita deg-degan, kuatir akan ini itu, merasa tidak mampu, membayangkan hal-hal yang buruk bercampur aduk menjadi satu tanpa ada kepastian. Inilah yang saya alami ketika saya pertama kali menggali ilmu agama kepada uyut saya. Uyut mengatakan kepada saya bahwa beliau bukan sebagai guru tetapi sebagai orang tua.  Saya bertanya,”Kenapa?” Beliau menjawab, ‘Tidak usah banyak tanya nanti akan tahu sendiri”

Syarat yang beliau berikan kepada saya adalah selama belajar tidak boleh dicatat atau ditulis di buku dan hanya mendengarkan saja. Karena saya terbiasa mencatat seperti pada waktu masih sekolah dan kuliah dulu ini pasti akan merepotkan. Baru saja saya akan mendengarkan, beliau menyuruh saya untuk wudhu dan shalat Istikharah minta petunjuk kepada Allah SWT apakah benar beliau adalah benar-benar orang tua yang haq untuk mengajarkan ilmu kehidupan. Kalau jawabannya ya berarti pelajaran dilanjutkan tetapi kalau tidak pelajaran tidak diteruskan. Beliau menunggu jawabannnya selama 1 minggu. Saya pikir apa maksudnya dan bagaimana ini orang katanya mau mengajar tetapi malah disuruh shalat segala sampai 7 hari lagi. Capeek dech. Protes berarti bubar semuanya. Akhirnya saya mengikuti perintah beliau.

Pada hari ke-4 seusai shalat Istikharah pada malam hari, saya bermimpi indah dan berjalan bersama uyut saya keliling dunia melihat kehidupan manusia yang ada di dunia baik maupun buruk. Paginya saya menceritakan itu kepada uyut apa yang terjadi dalam mimpi itu. Beliau menyuruh saya ketemu malam hari di ruang tamu.

Malam harinya saya bertemu beliau dan dikatakan pelajaran dilanjutkan tetapi malam itu tidak ada pelajaran yang didapat karena beliau cerita ngalor ngidul sambil tertawa-tawa meledek saya, tanpa ada kejelasan kapan akan dimulai pelajarannya.

Setiap hari saya diajak jalan-jalan ke balongnya, naik gunung, pergi ke cirebon bertemu teman-teman beliau yang ternyata orang-orang tua juga dan hanya menonton saja sewaktu uyut membuat balong dan mengerjakan kebonnya tanpa boleh dibantu. Saya pikir saat itu masa bodo dia yang capek ini kebetulan dalam hati saya.

Pada suatu malam saya dipanggil beliau dan diajak ke ruangan beliau. Nah ini saatnya. Baru saya duduk dan mendengarkan apa yang akan disampaikan. Beliau mengatakan sebetulnya malam ini beliau akan memberikan ilmu buat saya tetapi beliau ragu apakah ilmu itu akan benar-benar bermanfaat buat saya serta memang ilmu yang haq buat saya sehingga tidak sia-sia. Beliau takut salah dan menyuruh saya untuk melkakukan shalat istikharah lagi meminta petunjuk kepada Allah SWT apakah ilmu yang diberikan adalah yang haq. Wah bagaimana ini mau kasih ilmu ribet sekali. Tetapi saya tidak putus asa. Saya menjalankan perintah beliau. Alhamdulillah jawabannya adalah ya begitu seterusnya setiap akan menerima ilmu dari beliau pasti harus shalat istikharah dan benar juga ada jawaban dari Allah yang mengatakan tidak tetapi kebanyakan ya.

Pertama yang diajarkan adalah segala sesuatunya harus tertib sesuai dengan juklak dan juknis agar kita tidak salah melangkah. Intinya adalah kita selalu berpikir dan bertafakur kepada Allah SWT.

Ada yang menarik dari ajaran beliau yaitu :

  1. Berapa kali dalam setahun saya mencuci sajadah yang dipakai untuk shalat dan berapa banyak sajadah yang saya punya? Siapa saja yang telah memakai sajadah itu? Seberapa yakinkah saya bahwa sajadah yang dipakai oleh orang lain benar-benar bersih dari najis. Karena sajadah adalah tempat kita bersujud dan itu harus bersih seperti layaknya kalau kita ingin ketemu pacar atau ke pesta pasti kita berpakaian rapi dan bersih sehingga kalau kita ingin ketemu Allah, badan kita, sajadah kita , batin kita harus bersih. Maka dari itu saya mempunyai 3 sajadah dimana kegunaannya untuk dipakai khusus sendiri tidak untuk orang lain, untuk tamu, dan sajadah utuk bepergian.
  2. Beliau bertanya kepada saya, sudah berapa kalikah saya mengkhatam Qur’an dan sudah berapa lamakah saya beragama Islam. Saat itu saya menjawab sudah 8 kali dan dari lahir saya sudah beragama Islam karena orang tua saya beragama Islam. Beliau tersenyum dan menyuruh saya mencari Surat A ayat ke sekian. Seperti biasa kalau kita mencari pasti melihat daftar isinya dan baru mengetahui dimana letaknya di dalam Quran. Beliau tertawa dan berkata katanya sudah 8 kali khatam masak buka Qur’an seperti itu. Saya bertanya bagaimana caranya. Saya di suruh menyebut surat dan ayat yang diketahui tanpa membuka daftar isi, dengan dua jarinya membuka quran dan tepat posisi surat dan ayat yang saya sebutkan tadi. Saya bertanya bagaimana bisa seperti itu. Beliau mengatakan itulah gunanya zikir dan wirid menggunakan jari jemari kerena setiap huruf dalam quran mempunyai energi dari Allah dan menyatu dengan tubuh kita. Luar biasa. Biasakanlah meletakkan Qur’an di bawah bantal persis di bawah kepala kita. Insya Allah akan ada petunjuk dari Allah tentang banyak hal dalam hidup kita (seperti dapat wangsit)
  3. Ilmu yang datangnya dari Allah pasti masuk akal (rasionil) kata beliau. Contohnya adalah ketika orang pergi ke tempat orang tua/kyai yang mumpuni untuk minta pertolongannya pasti orang tua/kyai memberikan sebotol air untuk syarat katanya. Apakah air itu bener-benar berkhasiat? Beliau menyuruh saya melakukan penelitian dengan memasukkan ke laboratirium dan lihat hasilnya antara air yang belum didoakn dan setelah didoakan. Ternyata benar air yang telah didoakan mengalami perubahan molekul-molekul yang terkandung di dalam dan membentuk energi yang bermanfaat bagi tubuh kita. Kata beliau itulah ilmu Allah dan kita tidak menjadi musyrik karenanya. Ciri-ciri orang yang beriman adalah orang yang mau berpikir.Banyak sekali yang telah diberikan dan tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga ini dapat bermanfaat dan kembali mengkaji diri kita apakah sudah benar kita menjalankan perintah agama kita. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar