Minggu, 05 September 2010

Persamaan Poligami Dan Poliklinik

Sebelum saya membahas persamaan poligami dan poliklinik maka sebaiknya kita menyamakan persepsi dulu mengenai definisi keduanya.


blogger-pesta.blogspot.com

Dalam antropologi sosial, poligami merupakan praktik pernikahan kepada lebih dari satu suami atau istri (sesuai dengan jenis kelamin orang bersangkutan) sekaligus pada suatu saat (berlawanan dengan monogami, di mana seseorang memiliki hanya satu suami atau istri pada suatu saat). Islam pada dasarnya 'memperbolehkan' seorang pria beristri lebih dari satu (poligami). Islam 'memperbolehkan' seorang pria beristri hingga empat orang istri dengan syarat sang suami harus dapat berbuat 'adil' terhadap seluruh istrinya (Surat an-Nisa ayat 3 4:3). Poligini dalam Islam baik dalam hukum maupun praktiknya, diterapkan secara bervariasi di tiap-tiap negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Di Indonesia sendiri terdapat hukum yang memperketat aturan poligamii untukpegawai negeri, dan sedang dalam wacana untuk diberlakukan kepada publik secara umum. Tunisia adalah contoh negara arab dimana poligami tidak diperbolehkan.
(Sumber Wikipedia)


rsudjombang.com

Bagaimana dengan poliklinik ? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Poliklinik adalah balai pengobatan umum (tidak untuk perawatan atau pasien menginap).

Setelah kita mengetahui pengertian keduanya maka saya akan membahasnya dalam sebuah cerita menarik yang pernah saya alami. Oh ya poligami yang dimaksudkan di tulisan ini berkaitan erat dengan poligami seorang laki-laki.

Setiap hari Jumat minggu pertama tiap bulannya, saya selalu mengantarkan ibu untuk melakukan pemeriksaan rutin kesehatan mulai dari jantung, diabetes sampai strokenya. Seharian penuh saya berada di rumah sakit. Mulai jam 6 pagi, kami berangkat ke rumah sakit karena ibu harus diambil darahnya setelah 12 jam berpuasa. Dan dua jam berikutnya setelah ibu membatalkan puasanya maka diambil darahnya kembali.

Hasil pengecekan darah baru bisa diketahui pada sore harinya sekitar jam 4 atau 5 sore bertepatan dengan praktek Dokter Spesialis Jantung ibu sehingga mau tidak mau saya tidak bisa kemna-mana selalu siap sedia seharian. Karena Dokter Spesialis Jantung ibu terkenal mumpuni maka banyak sekali pasien yang datang untuk melakukan pengecekan kesehatannya. Hal inilah yang membuat ibu sering dilanda kebosanan menunggu di kursi rodanya. Untungnya di ruang tunggu ber AC tersebut ada sebuah televisi sehingga Ibu dan pasien-pasien yang kebanyakan usianya hampir sama cukup terhibur dengan acara televisi misalnya sinetron.

Hari ini kami sungguh beruntung karena pasien yang datang tidak terlalu banyak sehingga dapat pulang lebih cepat. Namun saat saya akan membayar dan menebus obat ternyata ada gangguan teknis di komputer rumah sakit sehingga membutuhkan waktu lama. Inilah yang membuat saya kuatir karena merasa kasihan dengan ibu yang menunggu di ruangan tunggu di lantai dua.

Alhamdulillah hanya membutuhkan waktu sejam saya bisa kembali menjemput ibu. Baru saja saya mendekat, tiba-tiba Ibu bertanya sesuatu.

" Rud saya mau tanya. Apa persamaannya jemuran dengan telepon ? "

Jiaahhhhh saya sampai mau tertawa tetapi saya tahan karena takut menyinggung beliau. Biasanya orang tua itu perasaannya sensitif. Tetapi dalam hati berkata waduh ibu sudah terkena virus iklan hehehe. Untuk menyenangkan ibu maka saya pura-pura tidak tahu.

" Waduh saya tidak tahu. Apa tuh persamaannya ? "

" Dasar saja kamu bodoh. Ini jawabannya, Kalau Kriiiiing diangkat hahahahaha "

" Hahahahaha " sayapun ikut tertawa sambil meringis dan menggeleng-gelengkan kepala tetapi diam-diam agar tidak diketahui beliau.

" Sudah ah pulang. Obatnya sudah ditebus kok lagi pula sebentar lagi jam 7 " ajak saya

" Nanti dulu, lagi seru nich sinetronnya " jawab ibu.

" Sinetron apa sih yang ditonton "

" Ketika Cinta Bertasbih.... Nah tuh iklan yang kriiing tadi hehehehe emangnya kamu tidak pernah lihat iklannya ya kok tidak tahu jawabannya "

" Malas ah nonton televisi apalagi sinetron "

Akhirnya saya menemani ibu menonton sinetron Ketika Cinta Bertasbih sampai selesai. Menjelang usai ibupun bertanya lagi kepada saya.

" Rud, sekarang saya mau tanya "

" Tanya apa lagiiiii "

" Apa persamaannya Poligami (laki-laki) dengan Poliklinik ? "

" Apaan lagi nih... aneh-aneh saja ya jelas beda lah "

" Ada dan sama "

" Samanya ??? "

" Tadi khan kamu sempat nonton sinetron Ketika Cinta Bertasbih. Di bagian akhir Ustadzah Zarkonita mendapatkan telepon dari Abahnya kalau Abahnya akan datang besok hari untuk meminta Azzam yang telah beristri Anna agar menikahi anaknya Zarkonita sesuai dengan amanah Kyai Guru Abahnya. Nonton khan ? "

" Iyaaa maksudnya supaya Azzam menerima Zarkonita menjadi isteri keduanya. Artinya Azzam berpoligami khan "

" Nah kamu tahu hehehe "

" Terus persamaannya dengan poliklinik ??? "

" Nah kalau besok Abahnya datang dan benar meminta Azzam menikahi Zarkonita berarti sama saja dengan poliklinik "

" Maksudnya ? "

" Ya kalau saya jadi Ustadzah Anna, istrinya Azzam maka saya akan mengatakan kepada Azzam atau Abahnya Zarkonita demikian. Poligami itu sama dengan Poliklinik sambil meletakkan pisau di meja "

" Huahahahahahahahaha galak sekali huahahahahahahaha "

" Kok kamu malah tertawa. Saya ini serius lho. Tinggal pilih aja mau poliklinik yang mana "

" Kayaknya politik penyakit dalam dech hahahahahahahahaha "

" Iya ya ya Rud benar kamu hahahahaha "

Rupanya pembicaraan kami didengar oleh orang-orang yang berada di ruang tunggu tersebut dan tertawalah kami semua hahahahahahahahahaha

Ternyata poligami sama sja dengan poliklinik menurut ibu saya tetapi urusan masih berlanjut di dalam taksi.

" Kalau menurut kamu, poligami bagaimana ? " tanya ibu

" Ya tidak tahu wong belum menikah " jawab saya

" Makanya nikah !!!!!!!! " teriak ibu

" Lamarin dong "

" Siapa orangnya Rud ? "

Hahahahahahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar