Minggu, 29 Agustus 2010

Tuhan Sedang Bercanda dan Kita Tersenyum

mimiracle.blogspot.com

Tidak ada di dunia yang tidak mempunyai persoalan tanpa kecuali termasuk orang gila karena kegilaannya. Besar atau kecil persoalan itu relatif tergantung bagaimana tiap individu menyikapinya.

Baru-baru ini saya didatangi atau diundang untuk berkunjung ke rumah teman-teman. Cerita yang saya terima hampir sama yaitu masalah ekonomi. Saya mengatakan tidak kalian saja yang punya masalah, sayapun punya juga. Jadi kita harus pintar-pintar untuk melihatnya dengan hati dan pikiran jernih. Memang kondisi perekonomian di negeri ini belum seratus persen normal sejak gelombang tsunami ekonomi tahun 1998. Ditambah dengan krisis global di Amerika Serikat dan Eropa tahun lalu yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Banyak teman yang mengatakan saat ini susah sekali untuk mendapatkan uang alias usaha sedang sepi-sepinya. Banyak purchase order tapi ditunda dalam waktu yang tidak ditentukan. Semua usaha kelihatan sekali sedang menahan diri. Hal ini berlaku bagi teman-teman pengusaha, sedangkan bagi karyawan sebagian besar mengatakan susah sekali untuk menabung dan gaji yang diperoleh tidak mencukupi kebutuhan selama satu bulan. Sementara yang nasibnya kurang beruntung yaitu teman yang di-PHK lebih parah lagi yaitu sedikit demi sedikit barang-barang berharga yang dimilikinya dulu dijual untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Apalagi awal bulan ini diberitakan adanya kenaikan Tarif Dasar Listrik maka makin menambah beban ekonomi keluarga dan makin bertambah berat menjelang bulan Ramadhan nanti yang tinggal 1 bulan ini. Semuanya mengeluh dan bertanya ada apakah sebenarnya yang terjadi ? Kalau kita memperhatikan berita-berita di TV hampir sebagian besar meliput hal-hal berbau politik, gosip dan lain-lain. Jarang sekali TV memberitakan berita tentang perkembangan ekonomi rakyat Indonesia secara riil. Semua tertutup oleh berita-berita kontroversi dan sensasional.

Saya tidak akan mengupas masalah kesulitan ekonomi ini dengan ulasan ekonomi atau politik. Biarkan para ahlinya yang akan menjelaskannya. Dari kesulitan-kesulitan tersebut, saya teringat dengan pesan almarhum bapak dulu sewaktu usah beliau jatuh bangkrut tahun 1998. Kalau kita selalu mengeluh mengeluh dan mengeluh maka kita hanya berjalan di tempat. Anggap saja Tuhan sedang bercanda dengan kita. Kita ini sedang ditertawakan dan dicandai oleh Yang Maha Kuasa.

Buktinya kita masih bisa makan, minum, tertawa dan lain-lain. Ini berlaku bagi manusia yang masih bisa menikmati itu semua. Coba bayangkan kalau saja Tuhan Serius, menurut beliau kita tidak akan bisa berbuat apa-apa termasuk menangis karena sudah tidak ada lagi air mata yang keluar. kita hanya bisa diam dan terus memohon agar Tuhan mengampuni segala dosa-dosa kita sambil menunggu Tuhan tertawa dan tersenyum.

Untuk yang saat ini sedang kesulitan dan punya masalah tapi masih bisa makan, minum, tertawa, silaturahim bahkan berinteraksi di dunia maya maka itu semua menandakan kalau Tuhan sedang bercanda dengan ciptaan. Saatnya kita tersenyum menyambut candanya Sang Khalik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar