Senin, 04 Oktober 2010

Filosofi Laba-laba dan Cecak dalam Dunia Bisnis

Tuhan mengajak kita merenungkan ayat Qur'an berikut ini, yang disampaikanNya untuk menunjukkan jalan yang benar kepada manusia yang diciptakanNya:

Dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, dan bahtera yang berlayar di lautan untuk kemaslahatan manusia, dan air yang dikirimkan Tuhan dari langit - yang dengannya dihidupkanNya bumi sesudah mati (kering) dan disebarkanNya berbagai jenis mahluk - dan angin serta awan yang bergerak dengan patuhnya ke berbagai arah di antara langit dan bumi; sungguh terdapat tanda-tanda bagi mereka yang menggunakan akalnya. (Surat al-Baqarah: 164)

laba-laba







Benang laba-laba itu ternyata lima kali lebih kuat dari baja dengan ketebalan sama dan memiliki gaya tegang 150 ribu kilogram per meter persegi. Seandainya berdiameter 30 cm, benang itu akan mampu menahan berat 150 mobil! Kehebatan benang tersebut telah menginspirasi ilmuwan untuk membuat jaket antipeluru dari bahan yang dinamakan Kevlar (hanya 1/10 kekuatan benang laba-laba). (Sumbernya disini)

Cicak






Cecak atau cicak adalah hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon. Cecak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Cecak biasanya berukuran sekitar 10 centimeter. Cecak bersama dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku GekkonidaeCecak biasa memakan serangga dan terutama nyamuk. Biasanya cecak hidup di dinding-dinding dan di atap rumah. Di alam cecak biasanya hidup pada tempat-tempat teduh. (wikipedia)


Pernyataan tersebut di atas telah menyiratkan bagaimana Allah SWT menciptakan alam semesta untuk kemaslahatan umat manusia. Tetapi hanya manusia yang mau berpikir akan mendapatkan makna penciptaan Allah SWT tersebut. Contoh yang saya berikan adalah laba-laba dan cecak dalam konteks bisnis.Tulisan ini terinspirasi oleh postingan seorang teman tentang "Sukses Menjual Sebelum Berjualan" sehingga saya teringat akan pesan almarhum bapak dulu tentang filosofi laba-laba dan cecak dalam bisnis. Sebetulnya tidak hanya bisnis dalam mencermati filosofi ini tetapi banyak bidang yang saling berkaitan.

Menurut saya, bisnis adalah seni menjual, seni memberi dan menerima serta selalu bersinggungan dengan rasa dan perasaaan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya menjual/memberi? Apa yang dijual dan yang diterima? Siapa saja yang diberi dan diterima?.

Saya tidak akan menjawab satu persatu karena sudah banyak yang mengulas itu semua dalam bentuk buku, seminar, kuliah dan sebagainya. Yang ingin saya jelaskan adalah filosofinya bagaimana laba-laba dan cecak bisa dijadikan model yang baik sebelum kita menjalankan bisnis.

Tahukah anda? Laba-laba yang sering digambarkan dalam bentuk film "Spiderman" yang dapat terbang, bergelayutan dengan mengandalkan kekuatan jaring-jaringnya dan menangkap musuhnya juga menggunakan jaring-jaring tersebut. Itu yang paling mudah terlihat.

Pernahkah kita memperhatikan bagaimana laba-laba membuat jaring-jaring tersebut dengan pilinan yang teratur, sabar, tekun dan berhenti ketika dia merasa cukup yakin bahwa besaran jejaringnya dapat dengan mudah menjebak mangsanya. Ini adalah proses yang harus dilalui oleh seekor laba-laba. Begitu pula dalam bisnis supaya kita dapat mangsa yang baik (customer yang baik) maka kita harus terus menerus membentuk jaringan yang cukup luas melalui proses yang panjang, tekun, sabar dan mempunyai kepribadian yang baik sehingga pada akhirnya dengan sikap yang tenang maka customer akan menghampiri dan selalu membutuhkan kita karena kepribadian kita yang selalu memberi perhatian terhadap customer. 

Contohnya kembali lagi adalah laba-laba dengan duduk ditengah sambil menunggu mangsanya yang terperangkap di jejaringnya. Rejeki memang di tangan Allah SWT tetapi bagaimana rejeki mau didapat kalau kita sendiri tidak melakukan usaha (berikhtiar) dan selalu istiqomah.Bagaimana dengan cecak? Hewan satu ini memang selalu tampak di rumah-rumah dengan suaranya cak.. cak...cak...cak... Kehidupan hewan kecil ini jarang sekali kita perhatikan dan pelajari.

Seperti pernyataan pertama kali mengenai makanan cecak adalah serangga terutama nyamuk. Pernahkah kita berpikir tentang cecak yang hanya bisa merayap dan tidak bisa terbang kecuali cecak terbang (khusus) tetapi makanannya adalah hewan yang dapat terbang. Bagaimana bisa hal itu terjadi? Kembali lagi kita harus berpikir dan mengamati kehidupan cecak tersebut yang selalu merayap-rayap di langit-langit rumah. Merayap-rayap ini adalah bagian dari suatu ikhtiar dari seekor cecak untuk mendapatkan makanan. Tetapi khan cecak tidak bisa terbang? Disinilah tangan Allah SWT yang bermain dan bekerja secara otomatis. Allah telah menetapkan rejeki kepada seluruh makhluk ciptaannya di dunia terutama manusia sesuai dengan Qodrat dan Iradat-Nya. 

Untuk itu kita harus selalu bersyukur dan bertafakur kepada Allah SWT bahwasanya hidup kita di dunia sudah diatur sedemikian rupa oleh Allah SWT sehingga kita tidak seharusnya takut akan kehidupan masa sekarang maupun masa yang akan datang. Kita dituntut untuk selalu berpikir dan berusaha untuk mendapatkan apa yang kita cita-citakan dan setelah itu kita pasrah (tawadu) sesuai dengan ketentuan Allah terhadap diri kita. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar