Satu minggu yang lalu, benar-benar minggu pertemanan. Tepat hari Kemerdekaan Republik Indonesia, saya bertemu dengan teman lama dari Balikpapan yang sempat dibuatkan tulisanya dengan judul Hikmah Puasa : Buku Dan Teman Lama. Sebuah pertemuan yang sangat menggugah perasaan saya yang didasari oleh pengalaman masa lalu dan cerita tentang buku pemberiannya yang belum sempat saya colek atau buka sama sekali selama 4 tahun.
Tanggal 19 Agustus 2010, merupakan hari penuh dengan suka duka. Karena hari itu saya menemukan dua berita yang saling bertentangan mengenai seorang teman. Yang pertama berita duka dan keprihatinan atas nasib teman yang dilanda kasus plagiat karya milik orang lain. Kasus ini sempat membuat saya kaget dan terkejut. Sepertinya tidak mungkin dilakukan olehnya mengingat adanya keterbatasan fisik pada dirinya. Tetapi itulah sebuah konsekuensi yang harus dihadapi oleh setiap manusia dalam setiap perbuatannya. Sebagai seorang teman, saya menuliskan juga tentang sosok Ramaditya Adikara dengan judul Ramaditya Adikara, Ada Apa Denganmu ? Apa berita sukanya ?
Kejadian pertemuan tersebut adalah sebuah kebetulan saja. Saat itu kalau tidak salah sore hari saya sedang browsing mencari bahan untuk tulisan saya yang lain. Ehhh pas saya sedang mencari teman yang menguasai tema yang ingin saya tulis. Tiba-tiba saya dikejutkan oleh sebuah profil di FB yang sepertinya saya mengenalnya. Dan benar saja, setelah saya buka profil tersebut ternyata sosok tersebut adalah teman saya sewaktu Kuliah Kerja Nyata UGM di Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga pada tahun 1993. Namanya Ibu Kuntari Retno, seorang dokter gigi dan pimpinan Rumah Sakit Global Medika, Tangerang.
Drg. Kuntari Retno (dok.kuntari retno) |
Ibu berparas cantik (yang tidak luntur kecantikannya) dengan 2 orang anak dan suami yang ganteng langsung menghubungi saya setelah saya add jadi teman di FB. Beliau sempat menelpon saya dan menanyakan kondisi saya saat ini. Selain itu beliau memberitahukan teman-teman KKN dulu yang ada di FB. Rasanya seperti kembali ke jaman sewaktu KKN dulu dech. Masa-masa penuh canda, kebersamaan, keruwetan dan sebagainya tetapi tetap kompak dalam satu tim yang dulu dipimpin oleh Dosen Pembimbing KKN kami yaitu Pak Toni Prasetiantono, seorang pengamat ekonomi, penulis tetap di Kompas dan olahraga di tabloid bola (pada saat itu).
Pikiran saya langsung melayang pada masa 3 bulan kebersamaan dalam suka dan duka. Apalagi saat saya melihat kembali foto-foto bersama sewaktu menyelenggarakan acara Lomba Klompencapir, Pameran Hasil Karya Mahasiswa KKN UGM dan lain-lain yang dihadiri oleh Bupati Purbalingga saat itu. Sayangnya saya tidak dapat menemukan foto-fotonya karena hampir sebagian besar barang-barang sewaktu kuliah sudah dimasukkan ke dalam dus dan disimpan di Purwokerto. Mungkin suatu saat saya akan posting foto-foto tersebut. Kangen rasanya dan ingin cepat-cepat kumpul kembali dengan teman-teman KKN. Mudah-mudahan kita bisa berkumpul kembali dan semuanya dalam kondisi sehat wal afiat.
Akhir kata, saya ingin mengatakan kalau puasa tahun ini benar-benar temanya tentang pertemanan. Saya yakin sekali semua ini tidak terjadi kalau bukan kehendak Allah SWT. Ini benar-benar hikmah puasa yang saya dapatkan di bulan Ramadhan ini. Sekali lagi mudah-mudahan Allah Memberkati teman-teman saya yang ada di dunia ini. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar