Senin, 23 Agustus 2010

Siapa yang Mau Ilmu Khadam?

Beberapa tahun yang lalu, saya mengalami peristiwa yang lucu sekaligus tidak mengenakkan. Saat itu tawasulan malam Jumat Kliwon sudah selesai dan seperti biasa Uyut dan tamu-tamu yang lain termasuk saya melakukan pembicaraan santai. Karena rumah Uyut waktu itu masih rumah panggung khas Sunda dengan jumlah tiang 17 buah. Semua tiangnya berasal dari batang kelapa yang telah direndam di dalam balong selama 1 tahun. Tahu sendirilah kalau rumah panggung, alas rumahnya hanya papan kayu dan temboknya berupa gedek dari bambu sehingga mudah sekali angin pegunungan yang dingin masuk ke dalam rumah. Padahal sudah pakai pakaian berlapis-lapis dan kaus kaki tetap saja dingin menyelimuti tubuh saya dan terasa sampai ke tulang. Memang saat itu musim kemarau maka suhu udaranya lebih dingin dibanding musim hujan. Selain itu udara pegunungan berhembus kencang sekali, jadi banyak tamu yang menghangatkan badan di dalam rumah.

Tepat pukul 1.30 dini hari, lagi enak-enaknya ngobrol tiba-tiba ada tamu yang datang untuk bertemu dengan uyut. Setelah bersalaman, tamu tersebut memperkenalkan diri kalau dia berasal dari suatu daerah di Garut. Yang membuat kaget semua tamu yang lain, sang tamu meminta khusus kepada uyut untuk bicara empat mata. Tetapi uyut mengatakan tidak bisa kalau mau konsultasi bisa dilakukan di ruang tamu. Toh juga sudah banyak tamu yang sudah tertidur lelap. Kalau tidak mau ya sudah, Uyut akan tinggal tidur tamu tersebut. Akhirnya dengan terpaksa tamu dari Garut tersebut bercerita tentang dirinya (dalam bahasa Indonesia ya).

" Yut, nama saya Ujang asalnya dari desa xxx di Garut. Sehari-hari pekerjaan saya kalau kata orang sich paranormal. Bukannya mau sombong Yut, Alhamdulillah sudah banyak sich pasein saya. Dari mana-mana datnag ke tempat saya "

" Wah hebat dong kamu Jang "

" Ah Uyut bisa aja "

" Terus maksud Ujang datang ke sini ? "

" Memang sich pasien banyak tapi masih ada yang kurang Yut "

" Maksudnya kurang bagaimana "

" Kurang banyak Yut hehehehehe (sambil nyengir kuda) trus satu lagi Yut kurang banyak ngasih uangnya "

" Trus keinginan kamu Jang ? "

" Ya saya mau minta ama Uyut ilmu KHADAM supaya penglarislah Yut hehehehe (nyengir kuda lagi) "

" Oh gituuuuu, terus terang Uyut mah ga punya Ilmu Khadam. Kalau mau ilmu Khadam ada anak Uyut yang jago. Tuh orangnya. Cech kesini. Ujang bisa minta segala macam Khadam. Uyut mau masuk ke kamar dulu ya... mau istirahat dulu capeeek Sok dilanjutkeun"

Saya yang ditunjuk Uyut sempat kaget dan bingung. Kemudian saya menghampiri tamu tersebut.

" Oh ya, saya Cech. Bapak ? "

" Saya Ujang. "

" Apa yang dapat saya bantu "

" Iya tadi Uyut bilang kalau Cech punya ilmu Khadam yang banyak. Pasti Cech sudah dengar kenapa saya minta ilmu tersebut "

" Ya, memang benar saya punya ilmu khadam (dengan nada yakin). Pak Ujang tinggal minta yang mana karena saya punya 9 ilmu khadam (asal nyebut). Sok mau pilih yang mana "

" Baru tahu saya kalau ilmu khadam ada 9 macam. Hebat euy pasti puasanya berat sekali. "

" ah biasa saja Pak "

" Kalau begitu boleh dech Pak. 9 ilmu khadam itu apa saja dan mana yang cocol buat keperluan saya Cech "

" Benar bapak mau, serius Pak "

" Benar Cech, apa saja ilmu khadamnya "

" Khadam 1 Bukit Barisan, Khadam 2 Sriwijaya, Khadam 3 Siliwangi, Khadam 4 Diponegoro, Khadam 5 Jaya, Khadam 6 Tanjung Pura, Khadam 7 Wirabuwana, Khadam 8 Iskandar Muda, Khadam 9 Udayana. Ini belum seberapa Pak masih ada lagi

" Tunggu-tunggu itu khan nama kodam "

" Katanya Bapak minta Khadam...... "

Terdengar suara ngakak yang ditahan dari dalam kamar Uyut hua huahua huahahahahahaha. Mendengar suara tawa tersebut, wajah sang tamu tampak memerah dan langsung minta pamit pulang

" Kalau begitu saya permisi dulu "

Baru saja tamu itu pulang langsung saja dalam rumah panggung tersebut terdengar suara tertawa ngakak whuahahahahahahahahaha hahahahahahaha whuahahahahahaha

Banyak tamu yang tadinya kelihatan tidur tertawa ngakak sampai-sampai perutnya sakit menahan tawa termasuk Uyut whuahahahaha whuahahahahaha

" Cech...cech ....cech aya aya wae whuahahahaha whuahahahaha " ujar Uyut. Tetapi tetap dengan ekspresi tak bersalah, saya pura-pura tidak tahu apa-apa padahal hati saya ikut tertawa ngakak sambil melewatkan hembusan udara dingin pegunungan. Ihhhh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar