Senin, 23 Agustus 2010

10 Perintah Tuhan Dan Mo Limo: Korelasinya Dalam Situasi Kekinian

Tulisan ini dibuat bukan untuk perbandingan agama baik Islam, Nasrani, Yahudi, Hindu, Budha dan lain-lain. Tetapi hanya sebagai perenungan kita akan awal perintah Tuhan yang ditujukan kepada umat manusia pada jamannya dan korelasinya pada jaman sekarang. Penulis yakin bahwa pembaca lebih mengeti dan tahu tentang ilmu agama sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Sepuluh Perintah Allah, Sepuluh Firman Allah, atau Dasa Titah atau bahasa Latinnya Dekalog (δέκα λόγοι) adalah daftar perintah agama dan moral,yang merupakan sepuluh perintah yang ditulis oleh Tuhan dan diberikan kepada bangsa Israel melalui perantaraan Musa di gunung Sinai dalam bentuk dua tablet batu. Perintah-perintah tersebut memiliki keistimewaan yang terkenal dalam agama Yahudi dan Kristen. Frasa 'Sepuluh Perintah' secara biasa menunjuk kepada bacaan yang sangat serupa dalam Keluaran 20:2-17 dan Ulangan 5:6-21. Sebagian membedakan 'Etiket Dekalog' dengan seri Sepuluh Perintah dalam Keluaran 34 yang dinamakan 'Ritual Dekalog'.

Berikut 10 Perintah Tuhan yang telah diambil intisarinya :

Akulah Tuhan, Allahmu,
1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala suatu.
2. Jangan menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat.
3. Kuduskanlah hari Tuhan.
4. Hormatilah ibu-bapamu.
5. Jangan membunuh.
6. Jangan berzinah.
7. Jangan mencuri.
8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu.
9. Jangan mengingini istri sesamamu.
10. Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil

Banyak peristiwa yang terjadi disekitar kita maupun diluar negeri baik bencana, kekerasan, peperangan, keserakahan dan sebagainya. Semua itu dapat diketahui melalui media massa seperti koran, tabloid, internet dan televisi. Peristiwa besar yang terjadi adalah mutilasi, krisis keuangan global, perang Israel-Hamas (Jalur Gaza), Pemilihan Gubernur/Bupati/Walikota, kampanye calon presiden dan yang terakhir dan sangat memilukan adalah tewas ketua DPRD Sumatera Utara. Kenapa ini bisa terjadi? Jawabannya adalah terlalu rumitnya cara berpikir manusia sekarang yang menafsirkan hidupnya berdasarkan materialtis dan hedonis.

Sudah banyak pengamat, cendikiawan, kyai, pendeta yang mengingatkan dan menguraikan ayat-ayat dalam kitab suci baik Al Quran, Injil, Zabur dan Taurat. Tetapi sepertinya manusia di dunia ini seakan melupakan itu semua. Apakah karena terlalu tebal kitab sucinya, tidak ada waktu untuk membaca dan memahami?

Penulis menilai bukan itu yang terjadi karena sudah banyak media yang menyiarkan tentang nilai-nilai agama baik di televisi, radio, internet dan media cetak maupun lewat pengajian di rumah/mesjid/gereja/kuil dsb.

Untuk itu penulis mengajak untuk berpikir yang sederhana tentang nilai-nilai ketuhanan yang mencakup nilai kemanusiaan, sosial, budaya, dan demokrasi. Penulis yakin kalau seandainya manusia menjalankan 10 Perintah Tuhan tersebut maka akan mengurangi terjadinya kekerasan, keserakahan, peperangan dan bencana di dunia ini.


Mo Limo

Masyarakat (khususnya Jawa) kadung mengenal istilah Mo-Limo sebagai Maling (mencuri, termasuk juga korupsi), madat (nyabu), main (berjudi), minum (mabuk-mabukan), dan madon (main perempuan). Semuanya sebagai pantangan, ora ilok, yang harus dijauhi (prefentif), diberantas (post facto), dan pihak-pihak yang jadi korban diobati (kuratif).
Mo limo adalah warisan leluhur kita yang mengambil inti sari dari nilai-nilai ketuhanan dan keagamaan, sehingga terangkum menjadi 5 hal yang harus dihindari/dilarang untuk melakukannya.

Seandainya manusia Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya mengambil intisari, menyikapi dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari maka goro-goro yang setiap saat kita melihat, merasakan, dan mengalaminya dapat berkurang dan sikap damailah yang akan tumbuh.


Mohon direnungkan kalimat berikut "Tahu Posisinya Dimana dan Tahu Porsinya Seberapa"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar