Pernahkan kalian shalat Jumat? Bagi Muslim pasti jawabannya pernah
dong. Pertanyaan berikutnya adalah pernahkah mendengar Khatib Jumat
membicarakan isu-isu yang menyentuh langsung kehidupan umat Islam di
lingkungan sekitar mesjid? Maksudnya? Khatib yang dianggap mempunyai
ilmu agama seharusnya rasa dan perasaannya lebih terasah dengan isu-isu
sekitarnya sebagai makhluk sosial yang Rahmatan Lil Alamin.
Contohnya khotib yang sedang berceramah dimana mesjidnya berada di perumahan akan menyinggung isu-isu yang menjadi masalah di perumahan tersebut misalnya:
" Hai saudara-saudaraku seiman, kalian pasti melewati jalan A, banyak
sekali sampah berserakan mari kita bersihkan bersama mulai dari RT, RW
sampai masyarakat sekitar untuk bergotong royong membersihkannya. Perlu
ada aksi bersama ya. Dan juga bersihkan selokan air atau gorong-gorong
yang bahyak sampah dan sedimennya karena KEBERSIHAN ADALAH SEBAGIAN DARI
IMAN. "
" Hai saudara-saudaraku seiman, apabila ada tetangga sakit dan tidak mampu harap dibantu. Laporkan kepada RT, RW sampai lurah dan diskusikan bersama masyarakat sekitar untuk segera menolongnya."
" Hai saudara-saudaraku seiman, mulai perhatikan dengan serius tentang pendidikan anak kita. Jangan sampai ada anak putus sekolah karena masalah biaya "
Apabila berceramah dimana mesjid berada di depan jalan raya.
" Hai saudara-saudaraku seiman, tertiblah berlalu lintas. Jangan serobot sana serobot sini karena membahayakan diri dan orang lain. Jangan jalan melawan arus karena membahayakan anda. Kalau keluar dari gang atau jalan kecil menuju jalan besar, harap kalian lihat kanan kiri jangan nyelonong aja karena membahayakan anda dan orang lain. Pakailah helm, bawa SIM dan STNK karena kita sebagai muslim harus taat dan tertib berlalu lintas sebagai perwujudan dari ibadah kita sebenarnya. Saat ibadah sholat, tertib dalam berwudhu, tertib rakaat dan bacaannya. Jadi tertib ya.. "
Dst. Masih banyak isu-isu yang bersinggungan langsung dengan masyarakat di suatu lingkungan yang dapat disampaikan oleh seorang khotib. Tanpa perlu menyinggung agama orang lain. Karena Umat Islam sendiri yang malu kalau kita tidak dapat menyelesaikan permasalahan umat di lingkungan terdekat.
Kalau teman-teman menemui khotib yang rajin menyinggung isu-isu di lingkungan mesjid tersebut, mohon diinfokan karena khotib seperti itulah yang mengerti tentang hakekat habluminallah wa habluminannas.
Udah ah cape bawa gentongnya...
" Hai saudara-saudaraku seiman, apabila ada tetangga sakit dan tidak mampu harap dibantu. Laporkan kepada RT, RW sampai lurah dan diskusikan bersama masyarakat sekitar untuk segera menolongnya."
" Hai saudara-saudaraku seiman, mulai perhatikan dengan serius tentang pendidikan anak kita. Jangan sampai ada anak putus sekolah karena masalah biaya "
Apabila berceramah dimana mesjid berada di depan jalan raya.
" Hai saudara-saudaraku seiman, tertiblah berlalu lintas. Jangan serobot sana serobot sini karena membahayakan diri dan orang lain. Jangan jalan melawan arus karena membahayakan anda. Kalau keluar dari gang atau jalan kecil menuju jalan besar, harap kalian lihat kanan kiri jangan nyelonong aja karena membahayakan anda dan orang lain. Pakailah helm, bawa SIM dan STNK karena kita sebagai muslim harus taat dan tertib berlalu lintas sebagai perwujudan dari ibadah kita sebenarnya. Saat ibadah sholat, tertib dalam berwudhu, tertib rakaat dan bacaannya. Jadi tertib ya.. "
Dst. Masih banyak isu-isu yang bersinggungan langsung dengan masyarakat di suatu lingkungan yang dapat disampaikan oleh seorang khotib. Tanpa perlu menyinggung agama orang lain. Karena Umat Islam sendiri yang malu kalau kita tidak dapat menyelesaikan permasalahan umat di lingkungan terdekat.
Kalau teman-teman menemui khotib yang rajin menyinggung isu-isu di lingkungan mesjid tersebut, mohon diinfokan karena khotib seperti itulah yang mengerti tentang hakekat habluminallah wa habluminannas.
Udah ah cape bawa gentongnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar