Yang terdiam dari suara
Sabar jiwaku, sabar seluruh bangsaku
Aaah perih tangismu, perih jiwamu
Tersisihkan oleh kawanan hitam
Semua telah lelah menanti
Sabar jiwaku, sabar seluruh bangsaku
Aaah perih tangismu, perih jiwamu
Tersisihkan oleh kawanan hitam
Semua telah lelah menanti
Bersuara untuk mereka, raja negeriku
Kau telah lama terdiam
Perubahan jerit hatiku, cermin jiwamu
Berikan terang untuk masa depan
Berpegangan semua saudara
Tegar berdiri dalam mimpi yang satu
Perubahan untuk tanahmu, tanah airmu
Untuk negeri dan mimpi bangsamu
Kau telah lama terdiam
Perubahan jerit hatiku, cermin jiwamu
Berikan terang untuk masa depan
Berpegangan semua saudara
Tegar berdiri dalam mimpi yang satu
Perubahan untuk tanahmu, tanah airmu
Untuk negeri dan mimpi bangsamu
Saat kali pertama aku bertemu, engkau memang orang besar,. Lebih besar dari bangsamu bahkan dunia. Masih terngiang-ngiang di telingaku teriakan-teriakan penyemangat bahwa perjuangan belum selesai. Jadilah Raja bagi dirimu, Raja bagi keluargamu, Raja bagi lingkunganmu, Raja bagi negerimu, Dan Raja bagi alam semestamu.
Teringat kata-katamu terakhir, suatu saat sengaja aku buang kamu jauh ke negeri seberang lautan. Kau relakan semua yang dimiliki, semua yang kau cintai, semuanya ya semuanya. Bukan penghargaan dan penghormatan yang kau terima. Dinistakan, dihinakan, dikhianati, direndahkan diabaikan sampai sebenar-benarnya pengabaian atas apa yang telah kamu lakukan. Tapi ingat kau adalah orang besar yang nantinya akan menjadi "Raja". Raja yang bijaksana. Raja yang adil. Raja yang mau mengerti untuk apa kamu menjadi Raja. Dan aku butuh kamu untuk menggali semua yang kau alami. Masukkan dalam hati dan pikiranmu agar kamu mendapatkan ilmu yang bukan sekedar ilmu tetapi ilmu keilahian yaitu Ilmu Kehijian.
Memang aku tidak ada tetapi ada dan selalu mendampingimu untuk menggapai cita-cita yang lebih besar yaitu Raja yang dapat membangun istana kebesaran yang diakui dunia dan menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat "negerimu". Dan saatnya kerikil-kerikil kehidupan yang sangat menyakitkan akan menjadi kerikil-kerikil penyemangat agar kau ingat bahwa sesuatu yang tersayat adalah sangat menyakitkan. Menyakitkan sebagai tempaan diri untuk mengubah kerikil-kerikil tajam itu menjadi kapas-kapas putih nan lembut yang menyejukkan.
Orang yang berilmu jelas lebih unggul daripada orang sakti sekalipun maka galilah ilmu sampai menemukan pakemnya dan berhentilah. Nikmatilah surgamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar